Kamis, 03 April 2008

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (Tugas Akhir Short Course bagi Dosen PGSD/MI di UPI Bandung 28 Pebruari 2008)

A. Rasional
Teori Konstruktivisme dikembangkan berdasarkan gagasan Piaget dan Lev Vigotsky (Slavin;1994:225) kedua ahli tersebut mengemukakan bahwa perubahan kognitif hanya terjadi jika konsep yang telah difahami sebelumnya dolah melalui proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami informasi-informasi baru. Pengetahuan yang dikonstruksi secara kolaborasi antara indvidu yang berinteraksi dengan lingkungan. Yang selanjutnya kondisi tersebut dIsesuaKan oleh Individu itu sendiri. Proses penyesuaian tersebut sejajar dengan pengkonstruksian pengetahuan pada setiap individu. Teori ini memandang bahwa belajar adalah proses di mana siswa secara terus menerus memeriksa informasi baru yang berlawanan dengan aturan lama dan selanjutnya merevisi aturan tersebut jika tidak sesuai lagi (Slavin1994: 225). Jadi konstruktivisme merupakan kegiatan melihat pembelajaran dari sudut pandang pemerosesan informasi.
Ada banyak kelebihan pendekatan konstruktivisme yaitu: siswa membangun pengetahuan dalam fikirannya sendiri. Guru membantu proses pembangunan agar siswa dapat memahami informasi dengan cepat. Di samping itu guru menyadarkan pada siswa bahwa mereka dapat menggunaan strateginya sendiri dapat membangun makna. Siswa berupaya memperoleh pemahaman yang tinggi dan guru membimbingnya. Adapun misi utama pendekatan konstruktivisme adalah membantu siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui proses internalisasi pembentukan kembali dan melakukan transformasi informasi yang diperolehnya sebagai pengetahuan yang baru.
Dalam pendekatan ini belajar merupaan suatu proses untuk memahami makna baru yang dibangun oleh siswa dalam konteks pengetahuannya yang mutakhir (Cox dan Zarillo: 1993:6). Membaca pemahaman merupakan suatu proses yang dilakukan siswa dalam membangun pemahaman baru secara aktif dengan berinteraksi pada lingkungan dan mereka dapat memodifikasi konsep-konsep baru yang diterimanya sesuai dengan perspektifnya. Prinsip yang paling esensial dalam pendekatan ini adalah siswa memperoleh pengetahuan yang banyak di luar sekolah. Oleh karena tu pendidikan di sekolah seharusnya memperhatikan dan menunjang proses alamiah tersebut. (Dahar 1988:193).
Pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan konstruktivisme dilaksanaan dengan memberikan siswa kesempatan mengobservasi lingkungan benda-benda kegiatan-kegiatan atau gambar yang berhubungan dengan bacaan. Siswa diberikan kebebasan membaca bebas bahan yang disediakan. Selanjutnya sswa diminta memahaminya sesuai dengan perspektifnya masing-masing (Wilson;1996:229). Tugas guru adalah membantu siswa memahami konsep-konsep yang sukar dengan menggunaan gambar atau didemonstrasikan (Slavin1994: 229).
Wilson (1996:26) menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam model pembelajaran konstruktivisme adalah (1) mengobservasi (2) menyusun interpretasi (3) kontekstualisasi (4) masa belajar keahlian kognitif (5) kolaborasi (6) interpretasi ganda (7) manifestasi ganda. Sedangan menurut Suparno (1997:49) berpendapat bahwa prinsip-prinsip konstruktivisme dalam belajar adalah: (1) pengetahuan dibangun sendiri oleh pembelajar baik secara personal maupun sosial (2) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke siswa kecuali hanya dengan keaktifan pembelajar tu sendiri untuk bernalar (3) pembelajar aktif mengkonstruksi terus menerus sehingga terjadi perubahan konsep menuju ke konsep lebih rinci lengap dan sesuai dengan konsep ilmiah. Dan (4) guru membantu menyediakan sarana dan stas agar proses konstruksi siswa berjalan mulus.
Pendekatan konstruktivisme merupakan salah satu alternatif pendekatan dalam pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar. Pendekatan ini menekankan peranan pembelajar secara aktif dan kreatif. Melalui prosesif dan kreatif inilah diharapkan pembelajar memperoleh prestasi hasil belajar yang baik sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan (Depdibud;1995/1996:17). Sejalan dengan tujuan pembelajaran kurikulum bahwa pembelajaran membaca pemahaman agar siswa memiliki kegemaran dan keterampilan membaca serta meningkatkan pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun tujuan pembelajaran membaca pemahaman di madrasah ibtidaiyah kelas V adalah (1) siswa mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan snya dengan kata-kata sendiri dan (2) siswa mampu membaca teks bacaan secara cepat serta dapat mencatat gagasan-gagasan utama.
Kemampuan membaca pemahaman siswa sekolah dasar di lndonesia paling rendah se ASEAN. lnformasi ini dapat kita baca pada hasil lAEA (The lnternational Association Evaluation Achievement). Siswa sekolah dasar lndonesia menduduki urutan ke 29 dar 30 negara peserta (Totong 1997:9). Adapun dugaan penyebab rendahnya kemampuan membaca tersebut adalah disebabkan kurangnya minat membaca siswa. Dan adanya kelompok yang tergolong tidak memiliki kemampuan membaca adalah disebaban oleh kemampuan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran membaca yang tepat. Di samping itu kurang memadainya sarana peralatan yang mendukung pembelajaran membaca.
Upaya peningkatan pembelajaran membaca pemahaman adalah dengan rancangan model pembelajaran konstruktvisme. Model pembelajaran ini diharapan dapat membantu pemahaman pengetahuan yang terdapat dalam bacaan dan merupakan model pembelajaran yang paling efektif dan efisien. Pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dalam metode konstuktivisme harus disesuaikan dengan fasilitas pengetahuan dan kemampuan sistem pendidikan yang berlaku. Hal itu terjadi arena pendekatan konstruktivisme menggunaan teori belajar konstruktivis dan prinsip pembelajarannya disesuaian dengan situasi. Dalam pelaksanaan tersebut siswa dituntut aktif belajar dengan mengobservasi menginterpretasi berkolaborasi dan diusahakan mampu memahami sendiri wacana yang dibaca sesuai dengan skemata yang dimiliki dan perspektif yang dipakai untuk menginterpretasi bacaan tersebut.
Pada umumnya pembelajaran membaca diawali dengan guru menentuan bahan bacaan. kemudian secara klasikal guru memerintah siswa membaca bahan bacaan yang ditentukan selanjutnya siswa diminta membaca secara individual. Setelah itu guru menugasi siswa untuk menjawab peratanyaan secara tertulis tentang isi bacaan yang terdapat dalam bacaan. Hasil jawaban tersebut digunakan sebagai penilaian hasil membaca pemahaman siswa. Hasil pemahaman saat baca diketahui hasilnya sangat baik. Namun hasil pasca baca guru tidak dapat melakukan pelacakan hasilnya dengan baik. Hal tersebut dikarenakan jumlah siswa dalam kelas tersebut sangat besar sedangkan waktu yang tersedia sangat sedikit.
Usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran membaca pemahaman di MI terteliti perlu dilakukan penelitian tindakan dengan pendekatan konstruktivisme yang diakui telah memiliki kelebihan seperti tersebut di depan. Oleh karena itu penelitian ini di lakukan dengan harapan mampu mengatasi hambatan guru dan siswa dalam pembelajaran membaca di kelas V MI RH Samb. Kidul Kotaanyar Probolinggo
B. Rumusan Masalah dan Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka masalah yang diteliti adalah "bagaimana menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas V MI Raudlatul Hasaniyah Sambirampak Kidul Kotaanyar Probolinggo Jatim". Kemudian berdasarkan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai oleh Penulis adalah mendeskripsikan dan menggembangkan penggunaan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran membaca pemahaman kelas V di MI Raudlatul Hasaniyah sambirampak Kidul Kotaanyar Probolinggo Jawa Timur
C. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah (1) manfaat teoritis yaitu dapat memberikan sumbangan bagi teori pembelajaran bahasa lndonesia di MI khususnya pembelajaran pemahaman. (2) sedangkan manfaat praktis yaitu bagi guru pendekatan ini dapat bermanfaat sebagai masukan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman serta bagi peneliti bermanfaat sebagai masukan pengetahuan dan dapat membandingkannya dengan pendekatan lain serta dengan berbagai kemungkinan penerapannya.
D. Sistematika Penulisan
Sistematikan penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: bab pertama pendahuluan. Bab ini membahas tentang rasionalisasi atau yang melatar belakangi adanya penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian serta manfaat penelitian.
Bab Kedua adalah Landasan Teoretis. Bab ini membahas tentang konsep-konsep yang meliputi: konsep konstruktivisme, konsep perkembangan kognitif dan konsep tentang membaca pemahaman.
Bab Ketiga adalah Metode Penelitian yang meliputi: rencana penelitian, kegiatan prapenelitian, kegiatan pelaksanaan penelitian, tahap pengamatan, tahap refleksi, pasca penelitian, data dan sumber data, serta teknik pengumpulan data.
Bab Keempat Pembahasan/Analisis.
Bab Kelima Kesimpulan dan Rekomendasi

1 komentar:

auliya mengatakan...

MANA KELEBIHAN DAN KEKURANGANNYA?